NAMA : M Syahrul Rizaldi
NPM : C1021511RB1015
Jurusan : ILMU KOMUNIKASI, USB YPKP BANDUNG
"Dalam menghadapi
masalah krusial, diperlukan proporsionalisasi penanganan, artinya proporsional
yang semestinya menurut kita, proporsionalisasi itu menyangkut posisi negara,
di dalam masalah krusial negara harus mewakili semua, tidak boleh berpihak
kepada si A atau si B," . Dalam hal ini semua pihak harus diayomi
berdasarkan peraturan perundangan dan filsafat negara sehingga dapat melihat
dengan jernih kasus dugaan penistaan agama itu. "Jadi fakta (hukum) bukan dibuat oleh polisi. Polisi cuma mengumpulkan
fakta-fakta hukum yang komprehensif, apa ini termasuk penodaan agama Islam atau
tidak. Kalaupun tidak, berarti hal ini hanyalah sebuah isu yang di bangun oleh
segelintir orang yang tidak menginginkan kepemimpinan ahok. Diduga mereka
adalah Front Pembela Islam (FPI) yang diprakarsai oleh Rizieq Shihab.
Sebelumnya, potongan video Ahok berbicara di hadapan warga Kepulauan Seribu
beredar viral di media sosial karena dirinya menyebutkan adanya pihak-pihak
yang membohongi pemilih dengan menggunakan surat Al Maidah ayat 51 untuk
melarang warga memilih pemimpin non-muslim. Pernyataannya tersebut mengundang
kontroversi publik. Ahok yang juga merupakan kandidat calon Gubernur DKI itu
dalam Pilkada 2017 itu sudah menyampaikan klarifikasi melalui akun Instagram
miliknya, @basukibtp dan menganjurkan masyarakat melihat langsung video versi
utuh agar dapat menerima pernyataannya secara lengkap tanpa dipotong, terutama
pada menit 23.40 hingga 25.35. Ahok juga sudah menyatakan permintaan maafnya
pada warga muslim atas pernyataannya itu.
Dalam hal ini juga polisi belum
mempunyai kesimpulan mengenai kasus Ahok ini. Sehari sebelum unjuk rasa besar,
sebuah berita bohong beredar yang mengatakan bahwa 'polisi menganggap Ahok
tidak menistakan agama'. Kabar itu mengutip Kadiv Humas Mabes Polri, Boy Rafli
Amar, yang mengatakan, "sudah kami cek video tersebut dan tidak mengandung
penghinaan."
Tetapi
dalam akun resminya, Humas Polri mengatakan kutipan itu tidak benar.
"Kesimpulan hal tersebut menunggu gelar perkara. Ada juga yang mengatakan
bahwa wartawan Kompas TV Muhammad Guntur
adalah 'provokator kericuhan yang sebelumnya ditangkap karena melempar botol
minuman dari arah demonstran ke petugas keamanan.'
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin
kemudian mengeluarkan pernyataan kepada sejumlah media dan menegaskan bahwa
Muhammad Guntur adalah wartawan yang dia kenal dan bukan provokator.
Pada intinya, dalam aksi 4 november yang terjadi kita jangan terlalu emosi
dan mudah terprovokasi oleh semua pemberitaan yang beredar. Pemberitaan yang
beredar belum tentu benar adanya. Baik dari pemberitaan yang ada di media
sosial, cetak, maupun media massa yang lainnya. Kita harus hidup rukun serta
bertoleransi antara umat beragama yang ada. Negara kita bukanlah negara yang
berdirikan atas satu agama, tetapi bermacam-macam agama yang ada di Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar