“RESUME BUKU SOSIOLOGI"







NAMA                       :           M Syahrul rizaldi
NPM                           :           C1021511RB1015
   UNIVERSITAS         :          SANGGA BUANA (YPKP)






BAB I

Filsafat Sosiologi komunikasi

A.    Filsafat Sosial, Sosiologi Modern, Dan Komunikasi
Pada mulanya, kajian tentang komunikasi, apalagi ilmu komunikasi adalah sesuatu yang tak pernah ada dalam khazanah ilmu pengetahuan. Ketika pada mulanya semua masalah manusia masih dalam kajian filsafat, maka komunikasi selain tidak terpikirkan atau belum dipikirkan oleh manusia (laten fenomena).

1.      Sebelum Yunani Kuno (Sebelum ± 600 SM)

Mistik adalah sebuah fenomena fisika yang sebenarnya sudah ditemukan oleh para mistikus pada ribuan tahun yang lalu, sedangkan fenomena yang sama baru ditemukan oleh para fisikawan modern saat ini.
Jadi, dengan demikian persoalan mistik ini adalah sebuah rahasia Allah yang sebenarnya oleh mistikus sudah dapat diungkapkan sejak ribuan tahun lalu. Ketakutan manusia terhadap mistik adalah sebuah fenomena sains dan pengetahuannya yang belum dapat menjelaskan objek-objek mistik itu sendiri dan bagaimana ia menjelaskan dengan menggunakan bahasa yang rasional terhadap dirinya maupun kepada orang lain.

2.      Yunani Kuno (± 600 SM)

Pada perioderisasi sekitar ± 600 SM periode ini ditandai oleh pergeseran pemikiran dari mitos ke logos. Penjelasan-penjelasan mistik yang berdasarkan kepercayaan irasional tentang gejala-gejala alam bergeser pada penjelasan logis yang berdasarkan pada rasio.

3.      Abad Pertengahan (300 SM – 1300 M)

Kebenaran utama adalah kebenaran teologis yang termaktub dalam wahyu Tuhan. Manusia tidak dapat mencapai pengetahuan sejati tanpa iluminasi kebenaran ilahi. Singkatnya, rasionalitas mengalami deotonomisasi dari posisi semula yang independen pada masa filsuf-filsuf yunani. Filsafat menjadi abdi dari teologi dimana pemikiran-pemikiran filsuf digunakan untuk mendukung kebenaran wahyu. 


4.      Filsafat Modern (Abad 17-19)

Sejarah mencatat bahwa perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam telah maju lebih dahulu sebelum dunia barat memperoleh “pencerahan”. Banyak karya-karya ilmiah yang berasal dari dunia islam yang kemudian dibawa ke barat untuk dipelajari dan dikembangkan. Renaisains yang kemudian diikuti oleh masa pencerahan (aufklarung) menjadi titik tolak modernisme dimana ilmu pengetahuan, filsafat, dan ideology berkembang dengan demikian pesatnya. Otonomi manusia (antroposentris) menjadi roh zaman modern (Adian, 2002).

5.      Positivisme (Abad ke-20)

August Comte (1798-1857) adalah filsuf yang memelopori kemunculan aliran filsafat ini. Comte jugalah yang menciptakan istilah “solsiologi” sebagai disiplin ilmu yang mengkaji masyarakat secara ilmiah. Positivisme mendominasi wacana ilmu pengetahuan pada awal abad 20-an dengan menetapkan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi oleh ilmu-ilmu manusia maupun alam untuk disebut sebagai ilmu pengetahuan yang benar. Kriteria-kriteria adalah eksplanatoris dan prediktif.

6.      Alam Simbolis

Manusia lebih dari sekadar benda mati yang bergerak semata-mata berdasarkan stimulan dan respons, rangsangan dan reaksi, sebab dan akibat (behaviourisme). Manusia, menurut Ernest Cassirer adalah makhluk yang memiliki substratum simbolis dalam benaknya hingga mampu memberikan jarak antara rangsangan dan tanggapan.

7.      Posmodernisme

Posmodernisme sesungguhnya merupakan terminologi untuk mewakili suatu penggeseran wacana di berbagai bidang, seperti seni, arsitektur, sosiologi, literatur dan filsafat yang bereaksi keras terhadap wacana modernism yang terlampau mendewakan rasionalitas sehingga mengeringkan kehidupan dari kekayaan dunia batin  


B.     Sosiologi Modern

Masyarakat membutuhkan jalan keluar dari permasalahan kehidupan mereka yang serba spesifik dan konkret. Dengan demikian, manusia membutuhkan ilmu pengetahuan yang menjembatani filsafat dan manusia. Karena itu lahirlah sosiologi sebagai jalan keluar untuk membantu manusia memecahkan persoalan masyarakat.

C.    Lahirnya Sosiologi Komunikasi

Sosiologi sejak semula telah menaruh perhatian pada masalah-masalah yang ada hubungan dengan interaksi sosial antara seseorang dan orang lainnya. Saaat ini perspektif teoritis mengenai sosiologi komunikasi bertumpu pada fokus kajian sosiologi mengenai interaksi sosial dan semua aspek yang bersentuhan dengan fokus kajian tersebut.




BAB II

Ruang Lingkup dan Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi


A.    Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah, Tuhan Yang Maha Esa dengan struktur dan fungsi yang sangat sempurna bila dibandingkan dengan makhluk Tuhan lainnya. Manusia juga diciptakan sebagai makhluk multidimensional, memiliki akal pikiran dan kemampuan berinteraksi secara personal maupun sosial. Karena itu manusia disebut sebagai makhluk yang unik, yang memiliki kemampuan sosial sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.

1.      Sosiologi

Kata sosiologi berasal dari sofie, yaitu bercocok tanam atau taman, kemudian berkembang menjadi socius, dalam bahasa Latin yang berarti teman, kawan. Berkembang lagi menjadi kata sosial, artinya berteman, bersama, berserikat.

2.      Community

Pengertian manusia yang hidup bersama dalam ilmu sosial tidak mutlak jumlahnya, bisa saja dua orang atau lebih. Manusia tersebut hidup bersama dalam waktu relatif lama, dan akhirnya melahirkan manusia-manusia baru yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Hubungan antara manusia itu, kemudian melahirkan keinginan, kepentingan, perasaan, kesan, penilaian dan sebagainya.

3.      Teknologi Telematika

Istilah teknologi telematika (telekomunikasi, media, dan informatika) bermula dari istilah teknologi informasi (information technology atau IT). Istilah ini mulai popular di akhir dekade 70-an. Pada masa sebelumnya, teknologi informasi masih disebut dengan istilah teknologi komputer atau pengolahan data elektronik atau PDE (electronic data processing atau EDP).

4.      Communication

Onong Uchyana mengatakan komunikasi sebagai proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran, atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa berupa gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya.

5.      Sosiologi Komunikasi

Secara komprehensif sosiologi komunikasi mempelajari tentang interaksi sosial dengan segala aspek yang berhubungan dengan interaksi tersebut seperti bagaimana interaksi (komunikasi) itu dilakukan dengan menggunakan media, bagaimana efek media sebagai akibat dari interaksi tersebut, sampai dengan bagaimana perubahan-perubahan di masyarakat yang didorong oleh efek media berkembang serta konsekuensi sosial macam apa yang ditanggung masyarakat sebagai akibat dari perubahan yang didorong oleh media massa itu.


B.     Ranah, Kompleksitas, Dan Objek  Sosiologi Komunikasi

Ranah sosiologi komunikasi berada pada wilayah individu, kelompok, masyarakat, dan system dunia. Di mana ranah ini bersentuhan dengan wilayah lain, seperti teknologi telematika, komunikasi, proses dan interaksi sosial, serta budaya kosmopolitan. Objek formal dalam studi sosiologi komunikasi menekankan pada aspek aktivitas manusia sebagai makhluk sosial yang melakukan aktivitas sosiologis yaitu proses sosial dan komunikasi, aspek ini merupakan aspek dominan dalam kehidupan manusia bersama orang lain. Aspek lainnya adalah telematika dan realitasnya.
      


BAB III

Struktur dan Proses Sosial

A.    Struktur Masyarakat

1)      Kelompok Sosial

Kehidupan kelompok adalah sebuah naluri manusia sejak ia dilahirkan. Naluri ini yang mendorongnya untuk selalu menyatukan hidupnya bersama dengan orang lain dalam kelompok. Naluri berkelompok itu juga yang mendorong manusia untuk menyatukan dirinya dengan kelompok yang lebih besar dalam kehidupan manusia lain di sekelilingnya bahkan mendorong manusia menyatu dengan alam fisiknya. Ada empat kelompok sosial yang dapat dibagi berdasarkan struktur masing-masing kelompok tersebut.

a)      Kelompok Formal-Sekunder
b)      Kelompok Formal-primer
c)      Kelompok Informal-Sekunder
d)     Kelompok Informal- primer

2)      Lembaga (Pranata) Sosial

Lembaga (Pranata) Sosial adalah sekumpulan tata aturan yang mengatur interaksi dan proses-proses sosial di dalam masyarakat. Lembaga sosial memungkinkan setiap struktur dan fungsi serta harapan-harapan setiap anggota dalam masyarakat dapat berjalan dan memenuhi harapan sebagaimana yang disepakati bersama. Dengan kata lain lembaga sosial digunakan untuk menciptakan ketertiban (order).
3)      Stratifikasi Sosial (Social Stratification)

Stratifikasi atau strata sosial adalah struktur sosial yang berlapis-lapis di
dalam masyarakat. Lapisan sosial menunjukkan bahwa masyarakat memiliki strata, mulai dari yang terendah sampai yang paling tinggi. Secara fungsional, lahirnya strata sosial ini karena kebutuhan masyarakat terhadap system produksi yang dihasilkan oleh masyarakat di setiap strata, dimana system produksi itu mendukung secara fungsional masing-masing strata.


4)      Mobilitas Sosial

Menurut Horton dan Hunt (narwoko dan suyanto, 2004; 188), mobilitas sosial dapat diartikan sebagai suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya. Mobilitas bisa berupa peningkatan atau penurunan dalam segi status sosial dan (biasanya) termasuk pula segi penghasilan yang dapat dialami oleh beberapa individu atau oleh keseluruhan anggota kelompok.
5)      Kebudayaan

Kebudayaan (culture) adalah produk dari seluruh rangkaian proses sosial yang dijalankan oleh manusia dalam masyarakat dengan segala aktivitasnya. Dengan demikian, maka kebudayaan adalah hasil nyata dari sebuah proses sosial yang dijalankan oleh manusia bersama masyarakatnya. Kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta buddhayah yang merupakan kata jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai “hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal”. (Koentjaraningrat, 1979: 195).


B.     Proses Dan Interaksi Sosial

Bentuk umum proses sosial adalah  interaksi sosial, sedangkan bentuk khususnya adalah aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia (Soekanto, 2002: 62). Syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial (social contact) dan adanya komunikasi (communication).

                     I.            Kontak social

Secara fisik, kontak sosial baru terjadi apabila adanya hubungan fisikl, sebagai gejala sosial hal itu bukan semata-mata hubungan badaniah, karena hubungan sosial terjadi tidak saja secara menyentuh seseorang, namun orang dapat berhubungan dengan orang lain tanpa harus menyentuhnya.



                  II.            Komunikasi

Dalam komunikasi aada tiga unsur penting yang selalu hadir dalam setiap komunikasi , yaitu sumber informasi (receiver), saluran (media), dan penerima informasi (audience)


C.    Proses-Proses Interaksi Sosial

v  Proses Asosiatif

Dimaksud dengan proses asosiatif adalah sebuah proses yang terjadi saling pengertian dan kerja sama timbal balik antara orang per orang atau kelompok satu dengan yang lainnya., dimana proses ini menghasilkan pencapaian tujuan-tujuan bersama.

a)      Kerja sama (cooperation) adalah usaha bersama antara individu atau kelompok untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.

·         Gotong royong dan kerja bakti
·         Bargaining
·         Co-optation
·         Coalition
·         Joint-venture

b)      Accomodation

Accomodation adalah proses sosial dengan dua makna, pertama adalah proses sosial yang menunjukkan pada suatu keadaan yang seimbang (equalibrium) dalam interaksi sosial antara individu dan antarkelompok di dalam masyarakat, terutama yang ada hubungannya dengan norma-norma dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Kedua adalah menuju pada suatu proses yang sedang berlangsung, dimana accomodation menampakkan suatu proses untuk meredakan suatu pertentangan yang terjadi di masyarakat, baik pertentangan yang terjadi di antara individu, kelompok dan masyarakat, maupun dengan nilai dan norma yang ada di masyarakat itu. Proses accomodation ini menuju pada suatu tujuan yang mencapai kestabilan.

·         Coersion
·         Compromise
·         Mediation
·         Conciliation toleration
·         Stalemate
·         Ajudication




v  Proses  Disosiatif

Proses disosiatif merupakan proses perlawanan (oposisi) yang dilakukan oleh individu-individu dan kelompok dalam proses sosial di antara mereka pada suatu masyarakat. Oposisi diartikan sebagai cara berjuang melawan seseorang atau kelompok tertentu atau norma dan nilai yang dianggap tidak mendukung perubahan untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.

a.       Persaingan (competition)
b.      Controvertion
c.       Conflict



BAB IV

Proses Komunikasi Dalam Masyarakat


A.    Komunikasi Langsung

Pada komunikasi langsung (tatap muka) baik antara individu dengan individu, atau individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok, kelompok dengan masyarakat, maka pengaruh hubungan individu (interpersonal) termasuk di dalam pemahaman komunikasi ini.  Namun demikian, individu yang memengaruhi proses komunikasi tidak lepas dari pengaruh kelompoknya baik yang primer maupun sekunder, termasuk pula pengaruh media massa terhadapnya.

B.     Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Dengan demikian, maka unsur-unsur penting dalam komunikasi massa adalah :

o   Komunikator,
o   Media massa,
o   Informasi (pesan) massa,
o   Gatekeeper,
o   Khalayak (publik), dan
o   Umpan balik.

v  Konsep Massa

Massa memiliki tiga unsur-unsur penting, yaitu:
·         Terdiri dari masyarakat dalam jumlah yang besar (large agregate).
·         Jumlah massa yang besar menyebabkan massa tidak bisa dibedakansatu dengan yang lainnya (undifferentiated).
·         Sebagian besar anggota massa memiliki negatif image terhadap pemberitaan media massa.
·         Karena jumlah yang besar, maka massa juga sukar diorganisir.
·         Kemudian massa merupakan refleksi dari kehidupan sosial secara luas.



v  Proses Komunikasi Massa

Sebagaimana yang telah disinggung di muka, komunikasi massa memiliki proses yang berbeda dengan komunikasi tatap muka. Karena sifat komunikasi massa yang melibatkan banyak orang, maka proses komunikasinya sangat kompleks dan rumit. Menurut McQuail (1992; 33), proses komunikasi massa terlihat berproses dalam bentuk :

·         Melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar.
·         Proses komunikasi massa juga dilakukan melalui satu arah, yaitu komunikator ke komunikan.
·         Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris di antara komuniikator ke komunikan, menyebabkan komunikasi di antara mereka berlangsung datar dan bersifat sementara.
·         Proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal (non pribadi) dan tanpa nama.
·         Proses komunikasi massa juga berlangsung berdasarkan pada hubungan-hubungan kebutuhan (market) di masyarakat.

v  Audiensi Massa

Khalayak memiliki sifat-sifat sebagaimana yang ada pada konsep massa, namun lebih spesifik teragregat pada suatu media massa. Jadi, sifat audien massa umpamanya :

v  Terdiri dari jumlah yang besar.
v  Suatu pemberitaan media massa dapat ditangkap oleh masyarakat dari berbagai tempat, sehingga sifat audien massa juga ada tersebar dimana-mana, terpencar, dan tidak mengelompok pada wilayah tertentu.
v  Pada mulanya audien massa tidak interaktif, artinya antara media massa dan pendengar atau pemirsanya tidak saling berhubungan, namun saat ini konsep ini mulai ditinggal, karena audien massa dan media massa dapat berinteraksi satu dengan lainnya melalui komunikasi telepon.
v  Terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang sangat heterogen.
v  Tidak terorganisir dan bergerak sendiri.




v  Budaya Massa

Komunikasi massa berproses pada level budaya massa, sehingga sifat komunikasi massa sangat dipengaruhi oleh budaya massa yang berkembang di masyarakat di mana proses komunikasi itu berlangsung.
v  Fungsi Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah salah satu aktivitas sosial yang berfungsi di masyarakat. Selain manifest function dan laten function, setiap aktivitas sosial juga berfungsi melahirkan (beiring function) fungsi-fungsi sosial lain, bahwa manusia memiliki kemampuan beradaptasi yang sangat sempurna.

a.      Fungsi Pengawasan
b.      Fungsi Social Learning
c.       Fungsi Penyampaian Informasi
d.      Fungsi Transformasi Budaya
e.       Hiburan

v  Komunikasi Massa Sebagai Sistem Sosial

Sistem sosial komunikasi massa yang dikonstruksi dengan berbagai komponen di atas, membentuk sebuah sistem sosial yang berkembang, silid, mengalami pergerakan-pergerakan internal di antara anggota sistem, berevolusi (bahkan berdifusi) dan akhirnya melahirkan sistem-sistem sosial yang baru yang lebih tangguh dan lebih sempurna.
v  Peran Media Massa

Media massa adalah instuisi yang berperan sebagai agent of change, yaitu sebagai instuisi pelopor perubahan. Ini adalah paradigma utama media massa. Dalam menjalankan paradigmanya media massa berperan:
a.       Sebagai instuisi pencerahan masyarakat
b.      Selain itu, media massa juga media informasi
c.       Terakhir media massa sebagai media hiburan






BAB V
Perubahan Sosial Dan Budaya Massa

A.    Perubahan Sosial

Perubahan sosial adalah proses sosial yang dialami oleh anggota masyarakat serta semua unsur-unsur budaya dan sistem-sistem sosial, si mana semua tingkat kehidupan masyarakat secara sukarela, atau dipengaruhi oleh unsur-unsur eksternal meninggalkan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial yang baru. Perubahan sosial terjadi ketika ada kesediaan anggota masyarakat untuk meninggalkan unsur-unsur budaya dan sistem sosial lama dan mulai beralih menggunakan unsur-unsur budaya dan sistem sosial yang baru.

B.     Budaya Massa Dan Budaya Populer

Kehidupan masyarakat kota, pada umumnya, satu sama lain tidak saling mengenal dan interaksi-interaksi mereka didasari oleh kepentingan dan kebutuhan yang dilandasi pada hubungan sekunder, sehingga secara real media massa telah menjadi salah satu kebutuhan dalam berinteraksi di dalam masyarakat perkotaan satu dengan lainnya. Dalam penyampaian berbagai produk tayangan, media massa berupaya menyesuaikan dengan khalayaknya yang heterogen dan berbagai sosio-ekonomi, kultural, dan lainnya. Kebudayaan populer banyak berkaitan dengan masalah keseharian yang dapat dinikmati oleh semua orang atau kalangan orang tertentu, seperti pementasan mega bintang, kendaraan pribadi, fashion, model rumah, perawatan tubuh, dan semacamnya.















BAB VI

Sosiologi Media Dan Komunikasi Massa

A.    Perkembangan Teknologi Media

                                 I.            Riwayat Komunikasi dan Sejarah Kemanusiaan

Riwayat perkembangan komunikasi antarmanusia adalah sama dengan sejarah kehidupan manusia itu sendiri. Lahirnya era komunikasi interaktif ditandai dengan terjadinya diversifikasi teknologi informasi dengan bergabungnya telepon, radio, komputer, dan televisi menjadi satu dan menandai teknologi yang disebut dengan internet.

a.      Media Komunikasi Antarpribadi

Pada saat masyarakat baru mampu menggunakan komunikasi oral dan berkembang menjadi komunikasi tulis, maka lahirlah berbagai media komunikasi antarpribadi.
Saylin Wen mengategorikan perkembangan awal pada media komunikasi antara pribadi dengan enam media, seperti :
Ø  Suara
Ø  Grafik
Ø  Teks
Ø  Musik
Ø  Animasi
Ø  Video

b.      Media Penyimpanan

Memang ada beberapa konsep media penyimpanan yang sebenarnya telah berada pada era modern, namun gagasan-gagasan dari jenis media penyimpanan itu sebenarnya sudah ada sejak permulaan era cetak. Saylin Wen (2002; 39-63) mengatakan bahwa, jenis-jenis media penyimpanan adalah :

Ø  Buku dan Kertas
Ø  Kamera
Ø  Alat Perekam Kaset
Ø  Kamera Film Proyektor
Ø  Pita Perekam Video
Ø  Disk Optikal
Ø  Disket dan Hard Disk
Ø  Flash Disk

c.       Media Transmisi

Transmisi media bukanlah sekadar tentang penyimpanan dan penyebaran. Kita juga menginginkan informasi ditransmisikan seketika (real-time) sebelum beritanya ketinggalan. Demikianlah, selain media penyimpanan, kita juga membutuhkan transmisi seketika (real-time).

Ø  Komunikasi
Pada dasarnya, komunikasi adalah transmisi dari satu orang ke satu orang, di mana pengirim maupun penerimanya spesifik.

Ø  Penyiaran
Transmisi kedua adalah penyiaran, yaitu transmisi dari satu orang ke banyak orang.

Ø  Jaringan
Jenis transmisi ketiga adalah jaringan, yang merupakan transmisi dari banyak orang ke banyak orang, tetapi juga mencakup transmisi dari satu orang ke satu orang dan dari satu orang ke banyak orang.

Ø  Konvergensi Media dan New Media
Perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat saat ini, maka diperkirakan pabrik teknologi komunikasi memproduksi berbagai varian teknologi komunikasi setiap hari di pabrik mereka.


                              II.            Empat Era Perkembangan Komputerisasi

Fase yang paling menentukan dalam revolusi komputer adalah pengembangan notasi biner di tahun 1679, di mana notasi biner ini adalah dasar bagi semua bahasa komputer.
·         Era Komputerisasi
·         Era Teknologi Informasi
·         Era Sistem Informasi
·         Era globalisasi Informasi




                           III.            Media Massa Depan dan Platform Teknologi Komunikasi

Teknologi komunikasi membutuhkan platform pengembangan yang jelas di masa depan. Seperti yang dijelaskan di depan bahwa saat ini perkembangan teknologi telematika berada pada situasi anomi, di mana tidak ada platform yang jelas arah pengembangannya.

B.     Adopsi Inovasi Dan Sikap Masyarakat Terhadap Media

Peruahan-perubahan sosial selalu dipengaruhi oleh hal-hal baru di masyarakat yang menciptakan suatu keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelumnya dalam sistem sosial. Jadi, pada kondisi sosial lama terdapat perbedaan, kemudian pada waktu yang berbeda dan di antara sistem sosial yang sama.





























BAB VII

Masyarakat Cyber

A.    Cybercommunity

1)      Masyarakat Global dan Pembentukan Cybercommunity

Community_masyarakat adalah kelompok-kelompok orang yang menempati sebuah wilayah (teritorial) tertentu, yang hidup secara relatif lama, saling berkomunikasi, memiliki simbol-simbol dan aturan tertentu serta sistem hukum yang mengontrol tindakan anggota masyarakat, memiliki sistem stratifikasi, sadar sebagai bagian dari anggota masyarakat tersebut serta relatif dapat menghidupi dirinya sendiri.

2)      Masyarakat Maya; Sisi Lain Kehidupan Masyarakat Manusia

Seluruh ciptaan manusia, maka masyarakat maya menggunakan seluruh metode kehidupan masyarakat nyata sebagai model yang dikembangkan di dalam segi-segi kehidupan maya.

·         Proses-proses Sosial dan Interaksi Sosial
·         Kelompok Sosial Maya
·         Kebudayaan dan Masyarakat Maya
·         Pranata dan Kontrol Sosial Masyarakat Maya
·         Stratifikasi Sosial, Kekuasaan, dan Kepemimpinan Masyarakat Maya
·         Perubahan Sosial dalam Masyarakat Maya

3)      Hyper-Reality; Sisi Lain Masyarakat Maya

Kemampuan teknologi media elektronika memungkinkan perancang agenda setting media dapat menciptakan realitas dengan menggunakan satu model produksi yang oleh Jean Baudrillard (Piliang; 1998: 228) disebutnya dengan simulasi, yaitu penciptaan model-model nyata yang tanpa asal usul atau realitas awal. Hal ini olehnya disebut (hiper-realitas).







B.     Aplikasi Cyber Dalam Kehidupan Masyarakat

v  E-government dan E-commerce; dan varian “E” Lainnya

Dalam banyak hal, sistem controlling, penjenjangan karier, pelaporan, pengarsipan, dan aktivitas e-commerce telah dilakukan di berbagai kantor dan kegiatan pemerintahan lainnya di berbagai negara. Saat ini e-commerce dalam konsep yang lebih luas telah berkembang dalam banyak bidang komersial, perbankan, dan usaha-usaha ritel sudah memulai kegiatan ini dengan sangat sukses.

v  Cyberlaw sebagai Konsekuensi Cybercrime

Melihat masalah terbesar yang dihadapi oleh cybercommunity adalah cybercrime, maka kebutuhan terhadap cyberlaw menjadi sangat mendesak. Cyberlaw dimaksud adalah perangkat hukum positif yang digunakan untuk mengontrol akselerasi kehidupan dalam cybercommunity.



























Bab VIII

Realitas Media dan Konstruksi Sosial Media Massa

A.    Diskursus Realitas Sosial

Pada umumnya teori dalam paradigma definisi sosial sebenarnya berpandangan bahwa manusia adalah aktor yang kreatif dari realitas sosialnya. Manusia dalam banyak hal memiliki kebebasan untuk bertindak di luar batas kontrol struktur dan pranata sosialnya di mana individu berasal.

B.     Konstruksi Sosial Sebagai Ilmu Dan Filsafat

Dalam pandangan realisme hipotesis, pengetahuan adalah sebuah heipotesis dari struktur realitas yang mendekati realitas dan menuju kepada pengetahuan yang hakiki. Sedangkan konstruktivisme biasa mengambil semua konsekuensi konstruktivisme dan memahami pengetahuan sebagai gambaran dari realitas itu.

C.    Konstruksi Sosial Media Massa; Kritik Terhadap Berger Dan Luckmann

Substansi “teori konstruksi sosial media massa” adalah pada sirkulasi informasi yang cepat dan luas sehingga konstruksi sosial berlangsung sangat cepat dan sebarannya merata.

v  Tahap Menyiapkan Materi Konstruksi
Ada tiga hal penting dalam penyiapan materi konstruksi sosial yaitu:
§  Keberpihakan media massa kepada kapitalisme
§  Keberpihakan semu kepada masyarakat
§  Keberpihakan kepada kepentingan umum

v  Tahap Sebaran Konstruksi
Selain media elektronik dan media cetak, sebaran konstruksi juga dapat menggunakan varian media lain, seperti Media Luar Ruangan, Media Langsung, dan Media Lainnya.

v  Pembentukan Konstruksi Realitas
§  Tahap Pembentukan Konstruksi Realitas
§  Pembentukan Konstruksi Citra

v  Tahap Konfirmasi
Konfirmasi adalah tahapan ketika media massa maupun pembaca dan pemirsa memberi argumentasi dan akuntabilitas terhadap pilihannya untuk terlibat dalam tahap pembentukan konstruksi.

ü  Realitas Media; Realitas yang Dikonstruksi oleh Media Massa
Realitas media adalah realitas yang dikonstruksi oleh media dalam dua model; pertama adalah model peta analog dan kedua adalah ,odel refleksi realitas. Model-model itu dapat dijelaskan sebagai berikut:
o   Model Peta Analog
o   Model Refleksi Realitas

D.    Realitas Sosial Bentukan Media Massa; Iklan Televisi

Dalam dunia pertelevisian, sistem teknologi telah menguasai jalan pikiran masyarakat, televisi menguasai pikiran-pikiran manusia dengan cara membangun teater dalam pikiran manusia (theater of mind), sebagaimana gambaran realitas dalam iklan televisi.

E.     Bahasa Sebagai Realitas Sosial Iklan

Sistem tanda bahasa ini digunakan secara maksimal dalam iklan televisi. Iklan televisi pada umumnya berdurasi dalam ukuran detik, memanfaatkan sistem tanda untuk memperjelas makna citra yang dikonstruksikan.

F.     Sumber Nilai Acuan Konstruksi Sosial Media Massa

Umumnya nilai yang dikonstruksi oleh media massa adalah nilai yang bersumber dari redaktur dan para desk media massa. Kalau dikatakan, bahwa media massa adalah replikasi dari masyarakat di sekitarnya, maka artinya replikasi itu diwakilkan oleh nilai-nilai dan norma yang ada pada redaktur dan para desk media massa tertentu.

















BAB IX

Paradigma keilmuan dan Teori Komunikasi

A.    Basis Sosial Dan Paradigma Teori Komunikasi

Khazanah keilmuan komunikasi dipengaruhi oleh ilmu-ilmu sosial di mana ilmu sosial adalah induk dari ilmu komunikasi, di samping itu juga ilmu komunikasi dipengaruhi oleh ilmuwannya dan stakeholder akademik di sekitarnya.

B.     Jenis Pengetahuan Dan Paradigma Lain Dalam Komunikasi

Jadi, komunikasi adalah suatu ilmu pengetahuan sosial yang memiliki ciri-ciri; berkenaan dengan pemahaman tentang bagaimana orang berprilaku dalam menciptakan, mempertukarkan, serta menginterpretasikan pesan-pesan.

v  Pandangan Humanistik
Menurut Littejohn (1996; 11), tujuan humanitas adalah memahami respons subjektif individual. Sains adalah suatu aktivitas “di luar sana” sedangkan humanitas menekankan “di dalam sini”.
v  Pandangan Social Science
Dalam berupaya mengoservasikan dan menginterpretasikan pola-pola prilaku manusia pakar ilmu sosial menjadikan manusia sebagai objek studi yang harus diobservasinya.

C.    Pendekatan Keilmuan Dalam Komunikasi

v  Pendekatan Unscientific
Pada pendekatan Unscientific umumnya orang menjawab dorongan ingin tahu dan mencari kenbenaran, melalui:
·         Secara kebetulan.
·         Secara trial and error.
·         Melalui otorisasi seseorang.
·         Wahyu

o   Penemuan Secara Kebetulan
o   Penemuan Secara Trial and Error
o   Penemuan Melalui Otoritas
o   Menemukan Kebenaran Melalui Wahyu




v  Pendekatan Scientific

Cara-cara berpikir kritis-rasional merupakan cara-cara perburuan kebenaran melalui pendekatan-pendekatan ilmiah.
·         Berpikir Kritis-Rasional
·         Penelitian Ilmiah (Scientific Research)

D.    Jenis Teori Komunikasi

v  Jenis-jenis Teori Komunikasi

o   Teori-teori Umum
·         Teori-teori Fungsional dan Struktural
·         Teori-teori Behavioral dan Cognitive
·         Teori-teori Konvensional dan Interaksional
·         Teori-teori Kritis dan Interpretatif

o   Teori-teori Kontekstual
·         Intra-personal communication
·         Interpersonal communication
·         Komunikasi kelompok (group communication)
·         Komunikasi organisasi (organizational communication)
·         Komunikasi massa (mass communication)

E.     Model Dan Proses Komunikasi

v  Model Komunikasi
Pertama, model komunikasi linier. Kedua, model komunikasi dua arah. Ketiga, model komunikasi transaksional.
v  Proses Komunikasi
Informasi adalah sesuatu (fakta, opini, gagasan) dari satu partisipan kepada partisipan lain melalui penggunaan kata-kata atau lambang lainnya.











F.     Lingkup Teori Komunikasi

v  Teori Komunikasi Kelompok
v  Teori Komunikasi Organisasi
v  Teori Komunikasi Massa
v  Teori-teori Komunikasi Interpretatif dan Kritis

·         Teori-teori Komunikasi Interpretasi
·         Teori-teori Komunikasi Kritis

G.    Teori Dan Model Komunikasi Antarpribadi

v  Teori-teori Diri dan Orang Lain

o   Persepsi Terhadap Diri Pribadi (Self Perception)
o   Kesadaran Pribadi (Self Awareness)

v  Teori Hubungan Antarpribadi (Interpersonal Relationship)

o   Memahami Hubungan Antarpribadi
o   Teori-teori Pengembangan Hubungan

o   Self Disclosure
o   Social Penetration
o   Process View
o   Social Exchange

H.    Teori Dan Model Komunikasi Kelompok

v  Pengertian Komunikasi Kelompok

Kelompok juga memberi identitas terhadap individu, melalui identitas ini setiap anggota kelompok secara tidak langsung berhubungan satu sama lain.

v  Karakteristik Komunikasi Kelompok

Karakteristik komunikasi dalam kelompok ditentukan melalui dua hal, yaitu norma dan peran. Norma adalah kesepakatan dan perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalam suatu kelompok berhubungan dan berprilaku satu dengan lainnya.




v  Fungsi Komunikasi Kelompok

o   Fungsi pertama dalam kelompok adalah hubungan sosial
o   Pendidikan adalah fungsi kedua dari kelompok
o   Fungsi persuasi
o   Fungsi problem solving
o   Fungsi terapi

v  Tipe Kelompok

Penjelasan ketiga tipe kelompok itu adalah sebagai berikut:
o   Kelompok Belajar (Learning Group)
o   Kelompok Pertumbuhan (Growth Group)
o   Kelompok Pemecahan Masalah (Problem Solving Group)

I.       Teori Dan Model Komunikasi Organisasi

v  Pengertian Komunikasi Organisasi

Dengan demikian, komunikasi organisasi adalah komunikasi antarmanusia (human communication) yang terjadi dalam konteks organisasi di mana terjadi jaringan-jaringan pesan satu sama lain yang saling bergantung satu sama lain.

v  Fungsi Komunikasi dalam Organisasi

a)      Fungsi Informatif
b)     Fungsi Regulatif
c)      Fungsi persuasive

v  Pendekatan Hubungan Manusia (Human Relations)

Secara umum, dalam berbagai hal, pendekatan structural dan fungsional mengenai organisasi hanya menekankan pada produktivitas dan penyelesaian tugas-tugas, sedangkan faktor manusia sebagai variabel dalam suatu pengertian yang lebih luas.








J.      Teori Efek Komunikasi Massa

a)      Stimulus-Respons
b)     Komunikasi Duan Tahap dan Pengaruh Antarpribadi
c)      Difusi Inovasi
d)     Teori Agenda-Setting
e)      Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa
f)       Spriral of Silence
g)      Information Gaps
h)     Uses and Gratifications
i)        Teori Uses and Effects
j)        Information seeking
k)     Konstruksi Sosial Media Massa
l)        Laswell Model

K.    Empat Teori Pers

a)      Teori Otoriter
b)     Teori Liberal
c)      Teori Tanggung Jawab Sosial
d)     Teori Komunis Soviet

L.     Teori Komunikasi Dunia Maya Atau Teori Cyebercommunity

Pada bagian lain dalam buku ini telah dijelaskan mengenai persoalan virtual reality, realitas maya, cybercommunity, sebagai akibat langsung dari perkembangan teknologi telematika yang semakin pesat.

















BAB X

Penelitian Komunikasi

A.    Proses Dan Fokus Penelitian Komunikasi

a)      Proses Penelitian
b)     Focus Penelitian

B.     Pendekatan penelitian

a)      Pendekatan Kualitatif
·         Desain Penelitian Kualitatif

b)     Pendekatan Kuantitatif
·         Format Desain Penelitian Kuantitatif
·         Analisis Kuantitatif

C.    Metode Penelitian

Penelitian komunikasi memiliki objek dan proses serta pendekatan yang spesifik, sehingga kecenderungan memilih metode pun terdapat perbedaannya.

BAB XI

Efek Media Massa

A.    Efek Media Yang Terencana

Efek media massa yang dapat direncanakan bias terjadi dalam waktu yang pendek atau waktu yang cepat.

B.     Efek Media Yang Tidak Terencana

Efek media massa yang terjadi tidak terencana dapat berlangsung dalam dua tipologi, yaitu terjadi dalam waktu cepat dan terjadi dalam waktu yang lama.







BAB XII

Media Massa dan Masalah-Masalah Sosial

A.    Mistisme Dan Tahayul

Kebutuhan masyarakat terhadap hiburan macam ini adalah sebuah petualangan batin masyarakat untuk menjawab rasa ingin tahu mereka terhadap misteri fisika (mistik) atau rasa ingin tahu terhadap dunia lain, dunia mistik yang tak terjawab itu.

                                 I.            Macam-macam Tayangan Mistik dan Tahatul

o   Mistik-semi sains
o   Mistik-fisik
o   Mistik-horor

                              II.            Bahaya Tayangan Mistik dan Tahayul

Setiap pemberitaan media massa memiliki efek media bagi konsumen media, salah satu efek media tersebut adalah efek keburukan yang dialami oleh masyarakat. Efek buruk adalah selain berdampak pada kerusakan kognitif masyarakat, terutama anak-anak, bahaya terbesar dari tayangan mistik dan tahayul adalah pada kerusakan sikap dan perilaku.

B.     Pelecehan Seksual Dan Pornomedia

a.      Berawal dari Wacana Seks

b.      Pergeseran Konsep Pornografi

o   Pornografi

o   Pornoteks

o   Pornosuara

o   Pornoaksi

o   Pornomedia



c.       Pengaruh Pornomedia: Kritik Terhadap Pornografi

Masing-masing orang yang berada pada konteks budaya dan sosiologis ini memiliki kepentingan masing-masing untuk membuat definisi tentang porno sebagai bentuk dari eksistensi mereka, terutama berhubungan dengan kekuasaan dan Negara.

d.      Konstruksi Sosial Pornomedia

Ketika media massa menggunakan pornomedia sebagai objek pemberitaan maupun proses pemberitaan, maka informasi pemberian porno itu akan sangat cepat (dan meluas) terkonstruksi sebagai pengetahuan di masyarakat.

C.    Kekerasan Perempuan Di Media Massa

v  Citra Kekerasan Manusia
v  Kekuasaan Laki-laki Atas Perempuan: Ciptaan Kapitalisme

D.    Kekerasan Dan Sadisme

Media massa benar-benar ingin menunjukkan kepada masyarakat konsumennya bahwa ia adalah benar-benar replikasi dari masyarakatnya, karena itu media massa juga harus tampil dalam bentuk kekerasan dan sadistis, media massa harus punya wajah seram yang membuat masyarakat merinding dan mengelus dada.

E.     Lingkup Teori Komunikasi

·         Teori Komunikasi Kelompok
·         Teori Komunikasi Organisasi
·         Teori Komunikasi Massa

F.     Penggunaan Telepon Genggam Yang Mencemaskan

Pertama, kuantitas HP berkembang dalam jumlah yang sangat besar seirama dengan produsen-produsen HP memproduksi HP murah yang masa penggunaannya terbatas sehingga diperkirakan akan menjadi limbah yang mengkhawatirkan di dunia. Kedua, HP berkembang kea rah disfungsi social, di mana penggunaan HP dapat merusak sendi-sendi hubungan social masyarakatnya.






G.    Penggunaan Telepon Untuk Menipu Dan Pornosuara

Telepon juga menjadi alat utama untuk menipu masyarakat. Para penipu telah membangun konsep jaringan telepon untuk menipu orang, bahkan mereka sanggup mengkoneksikan jaringan telepon, internet, ATM, dan Kode Rahasia Bank (PIN) untuk membobol bank.

H.    Runtuhnya Media Cetak

Berbagai analis memperkirakan bahwa salah satu pemicu kehancuran media cetak adalah factor televise dan internet. Pendengar televise di Amerika sebesar 70% dan sebanyak 40% warga Amerika berusia di bawah 30 tahun menggunakan referensi Internet (media online) untuk mendapatkan berita nasional dan internasional.

















BAB XIII

Masa Depan Sosiologi Komunikasi

A.    Agenda Penting

Persoalan-persoalan komunikasi amat mendominasi masalah sosiologis kontemporer, terutama konten media begitu banyak menyita perhatian kita dalam studi-studi komunikasi.

v  Time and Space dan Stasiun Media Bergerak (Telapak Tangan)
v  New Media
v  Cyber dan Ruang Waktu
v  Citra dan Konstruksi Sosial Media Massa

B.     Tenaga Pengajar Dan Peneliti

Tenaga pengajar dan peneliti di bidang komunikasi saat ini masih sangat terbatas yang ada di berbagai perguruan tinggi, kalau ada, justru keberadaan mereka sama saja tidak ada karena konsentrasi mereka tidak penuh ke bidang in, hal tersebut dikarenakan karena biasanya mereka mencari kehidupan di luar bidang ini, terutama di politik, akibatnya banyak pekerjaan penelitian yang seharusnya dilakukan, menjadi terbengkalai.


 

0 komentar: